Terdapat sejumlah hadis mengenai fadhilah (keutamaan) wudhu, diantaranya adalah bila seseorang berwudhu maka dosa-dosa kecil akibat maksiat mata dan lainnya dapat terhapus. Sebagaimana dalam hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أَوْ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنْ الذُّنُوبِ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seorang muslim atau mukmin berwudlu, lalu membasuh wajahnya, maka keluar dari wajahnya segala kesalahan yang dia lihat dengan kedua matanya bersama turunnya air wudlu, atau bersama akhir dari tetesan air. Apabila dia membasuh kedua tangannya, maka keluar dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya bersama dengan turunnya air, atau akhir dari tetesan air hingga dia keluar dalam keadaan bersih dari dosa. (HR. Muslim No. 360).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الصُّنَابِحِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَوَضَّأَ فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ فِيهِ وَأَنْفِهِ فَإِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ وَجْهِهِ حَتَّى يَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَشْفَارِ عَيْنَيْهِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ يَدَيْهِ فَإِذَا مَسَحَ بِرَأْسِهِ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ رَأْسِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ أُذُنَيْهِ فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ رِجْلَيْهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِ رِجْلَيْهِ وَكَانَتْ صَلَاتُهُ وَمَشْيُهُ إِلَى الْمَسْجِدِ نَافِلَةً
Dari Abdullah Ash Shunabihi dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berwudlu lalu berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung, maka dosa-dosanya akan keluar dari mulut dan hidungnya. Jika membasuh wajahnya maka dosa-dosanya akan keluar dari wajahnya hingga akan keluar dari ujung bulu matanya. Jika membasuh kedua tangannya maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua tangannya. Jika mengusap kepalanya maka dosa-dosanya akan keluar dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Jika membasuh kedua kakinya maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kukunya. Sedangkan shalat dan jalannya menuju masjid adalah nafilah (tambahan pahala) baginya." (HR. Ibnu Majah No. 278)
Berdasarkan hadis tersebut maka Wudhu bukan hanya menyucikan tubuh secara lahiriah, tetapi juga membersihkan jiwa dari dosa-dosa kecil. Dalam syarah hadits tentang penghapusan dosa melalui wudhu ini, Imam an-Nawawi menjelaskan: “Yang dimaksud penghapusan dosa dalam hadits ini adalah dosa-dosa kecil (Shagha’ir). Adapun dosa besar (kaba’ir) tidak cukup dihapus dengan wudhu, tapi perlu taubat.” (Syarh Shahih Muslim, Imam an-Nawawi, Jilid 3, hlm. 113).
Imam Adz-Dzahabi dalam karyanya Al-Kabair menyebutkan bahwa dosa kecil adalah: “Segala perbuatan dosa yang tidak disebutkan ancaman hukuman keras di dunia atau di akhirat, atau tidak disebutkan laknat, maka itu termasuk dosa kecil.” (Al-Kabāir, Imam Adz-Dzahabi, hlm. 7)
Imam al-Ghazali menjelaskan mengenai contoh dosa-dosa hati dan lisan yang tergolong kecil, beliau menyebutkan “Termasuk dosa kecil adalah pandangan yang tidak terjaga, ucapan sia-sia, menggunjing ringan, mencela dengan gurauan, atau menunda kewajiban ringan tanpa udzur.” (Ihya’ ‘Ulum al-Din, Jilid 4, hlm. 16–20)
Dengan demikian, dosa yang dapat terhapus dengan berwudhu adalah dosa-dosa kecil, seperti pandangan yang tidak sengaja atau ucapan yang sia-sia. Sementara dosa besar tidak terhapus hanya dengan wudhu, tetapi harus disertai dengan taubat yang sungguh-sungguh (taubat nasuha). Keutamaan ini berlaku bagi orang yang menjaga wudhunya, melakukannya dengan khusyuk, dan sesuai sunnah Nabi ﷺ.
Wudhu bisa menghapus dosa kecil jika dilakukan dengan: Niat ikhlas karena Allah, tata cara wudhu sesuai sunnah, Dilakukan dengan sempurna dan khusyuk, Diiringi dengan dzikir dan shalat, tidak dalam kondisi terus menerus bermaksiat.
Wallahu a'lam bishawab
Wallahu a'lam bishawab
0 Komentar